Kamis, 10 November 2011

Pendidikan, Keluarga dan Masyarakat

Didalam UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 10 ayat 4 dinyatakan bahwa : Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Sementara itu, dalam GBHN 1993 dinyatakan :

“Pendidikan Nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi baik antar berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan, maupun antara sektor pendidikan dengan sektor pembangunan lainnya serta antar daerah. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk bkerperan serta dalam penyelenggaran pendidikan nasional.”

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Sekolah hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. Peralihan bentuk kpendidikan jalur luar sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan “Kerja Sama” antara orang tua dan sekolah (Pendidik).

Sikap anak terhadap sekolah terutama akan dipengaruhi oleh sikap orang tuanya. Begitu juga sanga di perlukan kepercayaan orang tua terhadap sekolah (pendidik) yang menggantikan tugasnya selama diruang sekolah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, mengingat akhir-akhir ini sering terjadinya tindakan-tindakan kurang terpuji dilakukan anak didik, sementara orang tua seolah-olah tidak mau tahu, bahkan cenderung menimpahkan kesalahan kepada sekolah.

Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya. Begitu juga orang tua harus menunjukkan kerja samanya dalam mengarahkan cara anak belajar di rumah, membuat pekerjaan rumahnya, tidak disita waktu anak dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, orang tua harus berusaha memotivasi dan membimbing anak dalam belajar.

Berdasarkan hasil riset bahwa pekerjaan guru di sekolah akan lebih efektif apabila dia mengetahui latar belakang dan pengalaman anak didik di rumah tangganya. Anak didik yang kurang maju dalam pelajaran, berkat kerja sama orang tua anak didik dengan pendidik, banyak kekurangan anak didik yang dapat diatasi, lambat laun juga orang tua menyadari bahwa pendidikan atau keadaan lingkungan rumah tangga dapat membantu kesukaran anak di sekolah.

Dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan banyak orang dengan berbagai ragam kukalitas diri mulai dari yang tidak berpendidikan sampai dengan yang berpendidikan tinggi, sementara itu, dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan terencana kepada sluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis tanpa dukungan masyarakat, pendidikan tidak akan berhasil dengan maksimal. Sekarang hampir semua sekolah memempunyai komite sekolah yang merupakan wakil masyarakat dalam membantu sekolah, sebab masyarkaat dari berbagai lapisan sosial ekonomi sudah sadar betapa pentingnya dukungan mereka untuk keberhasilan pembelajaran di sekolah.

Mohammad Noor Syam, dalam bukunya Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, mengemukakan bahwa hubungan masyarkaat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan seperti telur dengan ayam. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya ditemukan dalam masyarakat yang maju pula.

Sementara itu, Sanafiah Faisal mengemukakan bahwa hubungan antar sekolah (pendidikan) dengan masyarakat paling tidak, bisa dilihat dari dua segi berikut :

1.      Sekolah sebagai patner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam konteks ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional.



a.       Fungsi pendidikan di sekolah sedikit banyak dipengaruhi pula oleh corak pengalaman seseorang di lingkungan masyarakat.

Pengalaman pada berbagai macam kelompok pergaulan di dalam masyarakat, jenis bacaan, tontonan, serta aktifitas-aktifitas  lainnya di tengah masyarakat.

Kesemuanya membawa pengaruh terhadap fungsi pendidikan yang dimainkan oleh sekolah terhadap diri seseorang. Kondusif tidaknya dan positif tidak pengalaman seseorang di lingkungan masyarakat tidak dapat dielakan pengaruhnya terhadap keberhasilan fungsi pendidikan di sekolah.

Karena hal itulah, maka sekolah juga berkepentingan dengan perubahan lingkungan seseorang ditengah-tengah masyarakat, antara lain bisa dilakukan dengan melakui fungsi layanan konseling, penciptaan forum komunikasi antara organisasi sekolah dengan lembaga-lembaga lainnya di masyarakat. Sebaliknya, partisipasi secara sadar dari seseorang untuk senantiasa belajar dari lingkungan masyarkat, sedikit banyak juga ditentukan oleh tugas-tugas belajar serta pengarahan belajar yang dilancarkan di sekolah.

0 komentar:


Silakan Bekomentar.!!!


Semakin banyak berkomentar, semakin banyak backlink, semakin cinta Search Engine terhadap blog anda
:a:
:b:
:c:
:1: :2: :3: :4: :5: :6:
:7: :8: :9: :10: :11: :12:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar kalian di bawah ini :

 
Easy To Share - Since 2010